Kegiatan penyelaman menjadi hal yang dibutuhkan dalam kegiatan penelitian, akademik, survey maupun kegiatan rekreasi bawah air yang menyenangkan. Namun perlu diketahui buddies, banyak resiko dan bahaya yang dapat menimpa buddies saat melakukan kegiatan penyelaman, simak DDC INFO kali ini!
1. Barotrauma
Barotrauma adalah kekerasan (pengerutan) akibat tekanan tinggi yang dapat mengakibatkan kerusakan
jaringan tubuh. Ini diakibatkan kegagalan
tubuh menyesuaikan tekanan
udara/gas yang terdapat
pada rongga-rongga udara di dalam tubuh penyelam,
dengan tekanan absolut
yang dialami penyelam. Barotrauma ini dapat terjadi
pada saat penyelam berenang turun maupun penyelam
berenang kepermukaan. Gejala umum barotrauma adalah rasa sakit
yang sering diikuti pendarahan pada / dari rongga
udara yang mengalami barotrauma.
Jenis-jenis penyakit barotrauma yaitu barotrauma sinus, barotrauma masker,
barotrauma gigi, barotrauma paru-paru, dan barotrauma usus.
2. 2. Keracunan
a. Keracunan
gas pernapasan
Biasanya terjadi pada penyelam berada
di kedalaman (di dasar laut), tetapi
bisa juga terjadi pada saat penyelam berenang menuju dasar. Semakin dalam menyelam semakin besar pula tekanan
parsial gas pernapasan yang dihisap
masuk ke jaringan tubuh. Pada orang-orang rentan, tinggi tekanan parsial gas-gas tersebut dapat menimbulkan
keracunan gas.
b. Keracunan
nitrogen
Keracunan nitrogen dapat terjadi
mulai kedalaman 30 meter atau lebih, dimana
gejalanya seperti orang mabok alkohol akibat
minum minuman keras. Seterusnya setiap kedalaman bertambah 10 meter gejala keracunan akan bertambah pula.
Penyelaman di air laut yang dingin, bekerja
berat di dalam air, gelisah,
kurangnya pengalaman, menurunnya O2 serta meningginya CO2 dalam udara pernapasan dapat mempermudah terjadinya keracunan N2.
c. Keracunan
oksigen
Keracunan ini sering terjadi pada
penyelaman dalam (90 meter dengan udara) atau 10 meter bila penyelam
bernapas dengan Oksigen
murni. Gejalanya biasanya
perut mual atau muntah, kepala pusing halusinasi pandangan/pendengaran, kebingungan, kejang-kejang halus
otot-otot bibir dan wajah, hilangnya ingatan setelah kejang.
d. Keracunan
karbondioksida
Gejalanya keracunan karbondioksida
adalah sesak napas (napas pendek, cepat, dalani
dan berat), berdenyut di daerah dahi, kepala terasa ringan, kejang- kejang, penglihatan menurun dan pada
tingkat berat jantung dan pernapasan dapat berhenti dan berakhir dengan kematian.
e. Keracunan
karbonmonoksida
Akibat tidak sempurnanya pembakaran
dalani mesin kompresor, udara dalam
scuba dapat tercemar gas CO atau tercemarnya udara atmosfir oleh gas CO dari mesin-mesin lain, pabrik/industri sehingga
udara yang dikompresikan
ke dalam scuba mengandung gas CO yang tinggi. Biasanya kalau hal ini sampai terjadi akan berakibat
bagi penyelam yaitu terasa
adanya sakit kepala, napas pendek, kekacauan mental, muntah, lumpuh, tak sadar
dan dapat berakhir dengan
kematian
3. 3. Penyakit
Dekompressi
Sesuai
dengan Hukum Henry, semakin dalam penyelaman semakin banyak pula Nitrogen
yang larut dalam jaringan tubuh penyelam.
Pada saat penyelam berenang ke permukaan (setelah menyelam dalam dan lama) harus mematuhi
prosedur tertentu (prosedur
dekompresi) untuk mengeluarkan gas Nitrogen dari tubuh
penyelam yang terlarut. Bila prosedur dekompresi dilanggar
maka sudah dapat dipastikan bahwa akan terjadi
penyakit dekompresi dengan segala akibatnya. Ada 2 tipe penyakit dekompresi. Penyakit dekompresi tipe I (Bends, Pain Only Decom-pression Sickness). Seluruh tubuh (terutama
persendian) terasa sangat nyeri timbulnya berangsur-angsur
atau mendadak. Kelelahan dan rasa ngantuk yang berlebihan, pusing,
bercak-bercak merah pada kulit disertai
rasa gatal. Penyakit
dekompresi tipe II merupakan penyakit
yang serius. Jika perawatannya terlambat atau tidak memadai sering
menyebabkan cacat tubuh atau kematian. Gejala-gejalanya yaitu neurologis, paru,
paru, dan system kardiovaskuler.
4. 4. Bahaya
lainnya
Disamping
penyakit tersebut ada pula beberap hal yang dapat dialami oleh semua jenis penyelaman misalnya: serangan
dari binatang laut yang berbahaya baik
yang berbisa maupun yang beracun. Binatang laut ada yang menggigit tapi ada pula yang nienyengat. Luka yang diakibatkan oleh gigitan binatang
sewaktu menyelam dapat menyebabkan pendarahan yang hebat dan dapat menimbulkan kematian. Sedangkan binatang
laut yang menyengat
tidak menim-bulkan luka yang berarti,
tetapi reaksi alergi/keracunan yang ditimbulkan dapat pula membahayakan penyelam
Komentar
Posting Komentar