Langsung ke konten utama

ReefOS: Teknologi Artificial Intelligence (AI) Mutakhir Untuk Konservasi Terumbu Karang

    ReefOS dirancang untuk menjadi platform kecerdasan buatan (AI) tercanggih untuk terumbu karang, memberikan pandangan mendalam tentang kesehatan ekosistem terumbu karang untuk membantu memantau dan memulihkan terumbu karang . Ide ini sedang diadaptasi dan diterapkan oleh Coral Gardeners, sebuah proyek konservasi terumbu karang yang berbasis di Tahiti, Polinesia Perancis


Penggagas 


    Titouan Bernicot, CEO Coral Gardeners dan Drew Gray, Kepala Lab Coral Gardeners bertemu melalui panggilan telepon suatu hari untuk membahas tentang kemungkinan penerapan AI Tech dalam pemantauan ekosistem terumbu karang. Drew Gray adalah seorang Machine Learning Engineer yang sebelumnya bekerja di Tesla dan mengembangkan self-driving car, ia memiliki passion untuk laut dan ingin berkontribusi lebih banyak untuk ekosistem terumbu karang


    Tahun 2019, pada panggilan tersebut, Drew berada di hari pertamanya resign. Merasa burnout dan lelah dengan industri yang ia geluti namun tidak memiliki rencana untuk karir yang akan datang, pada saat yang tepat Titouan mengajukan ide luar biasa untuk membuat teknologi terobosan yang dapat mengubah masa depan pemantauan kesehatan ekosistem terumbu karang. Pada akhirnya, Drew terbang ke Polinesia Prancis untuk mengembangkan Teknologi AI di Coral Gardeners Headquarter.


Bagaimana Cara Kerjanya? dan Apa yang dihasilkan oleh teknologi ini?


    ReefOS adalah platform jaringan terumbu dengan kamera dan sensor terhubung yang mengumpulkan data penting seperti kelimpahan populasi ikan, keanekaragaman hayati spesies, pertumbuhan karang, cakupan karang, dan suhu air secara real time. AI ini dilatih oleh para ahli lokal untuk mengukur kesehatan terumbu karang dengan melacak pertumbuhan karang dan populasi ikan, dengan data yang cukup algoritma dapat secara otomatis mengukur & mengidentifikasi spesies terumbu karang dan ikan tertentu yang hidup di ekosistem tersebut. 


    Bayangkan memiliki seorang ilmuwan karang yang memiliki banyak hal yang harus dilakukan yaitu mengukur laju pertumbuhan karang, mengidentifikasi penyakit karang dan mengumpulkan data bleaching, tetapi ilmuwan tersebut hanya dapat berada di dibawah air selama maksimal 45 menit - 1 jam menggunakan satu set SCUBA, dengan teknologi AI canggih ReefOS, teknologi ini dapat mengumpulkan data oseanografi kimia dan fisika lalu dengan bantuan kamera kita dapat membuka potensi yang dilakukan manusia, dengan kemampuan mengukur dan mengidentifikasi kesehatan terumbu karang 24/7 dan memiliki persepsi yang jelas tentang seberapa efektif restorasi terumbu karang di lokasi restorasi.


    More Coral, More Fish = Healthier Reef. Anda dapat melakukan streaming langsung kondisi terumbu karang secara real-time di Channel Youtube Coral Gardeners



Cara Pembuatannya 


    Jadi, AI Platform ditenagai oleh panel surya, energi hijau yang dapat menyediakan listrik ke platform bawah air dan kamera selama 24 jam. Panel surya ini dirancang agar dapat mengapung dan ditempatkan di lingkungan yang aman. Kabel yang menghubungkan panel surya dengan platform bawah air dirancang tahan air, serta casing kaca untuk kamera dirancang sedemikian rupa untuk menahan tekanan di bawah air dan dengan fondasi yang kokoh untuk platform, sehingga dapat menahan arus di laut atau jika sewaktu waktu cuaca ekstrim terjadi di lokasi restorasi terumbu karang.



Pengaplikasian di Indonesia


    Teknologi AI telah diterapkan di Indonesia seperti di Sulawesi, teknologi AI diimplementasikan oleh Co-Founder Microsoft dan Seorang Filantropi, Paul Allen yang memiliki proyek dengan beberapa ilmuwan, dengan bantuan teknologi kamera 360 derajat dan kecerdasan buatan (AI ), para ilmuwan dapat mengumpulkan dan menganalisis lebih dari 56.000 gambar terumbu karang dangkal. Melalui teknologi Deep Learning terbaru, mereka 'mengajarkan' AI bagaimana mendeteksi pola dalam kontur dan tekstur kompleks dari gambar karang. Setelah AI menunjukkan antara 400 dan 600 gambar, AI mampu memproses gambar secara mandiri. 




Sumber:


https://www.suara.com/tekno/2018/08/16/120000/teknologi-ai-ini-bisa-lindungi-terumbu-karang-indonesia

 

https://coralgardeners.org/pages/about


https://www.youtube.com/watch?v=ntjATnwcUoc&t=129s



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perlombaan di Dunia Penyelaman

Perlombaan di Dunia Penyelaman Banyak dari kalian yang mungkin belum tahu tentang perlombaan apa aja si yang ada di dunia penyelaman? Nah untuk info lebih lanjut yuk simak informasi nya hingga  akhir!!! Berikut ini adalah beberapa perlombaan di dunia penyelaman yang mungkin dapat kalian ikuti sebagai media untuk menyalurkan bakat atau hobi kalian di dunia penyelaman. 1. Underwater Photography Competition           Underwater photography adalah teknik atau proses pengambilan foto ketika berada di bawah air. Pada Underwater Photography Competition, para peserta diberikan tantangan langsung mengabadikan foto-foto terbaiknya selama kegiatan di lokasi penyelaman untuk selanjutnya dinilai oleh dewan juri. 2.  Underwater Hockey Competition Hoki bawah air adalah sejenis permainan hoki , dengan cara main yang sama, namun dipertandingkan di bawah air tanpa alat bantuan bernapas. Strategi dan kerjasama tim sangat dibutuhkan dalam olahraga ini. Waktu per...

Sejarah UKM Renang dan Selam Discovery Diving Club

Berawal dari keinginan mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Jenderal Soedirman (FPIK UNSOED) pada tahun 2015 untuk membuat suatu wadah dibidang penyelaman FPIK UNSOED. Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan FPIK UNSOED (Himakel) periode V dibawah kepemimpinan Tito Sulistiantoro membuat subdivisi selam di divisi Riset dan Teknologi Himakel (Ristek Himakel). Adapun koordinator divisi Ristek yaitu Rafid Arifuddin Shidqi dan staff di subdivisi selam Ridho Zul Fakhri, Guntur Gumilar Putra dan Agung Suryanata Kemudian subdivisi selam mengadakan sertifikasi selam di Tulamben Bali, Indonesia bersama instruktur Bonifacius (SSI) yang diikuti oleh 12 orang yaitu : Dennis, Shendi, Widya, Ersha, Guntur, Ami, Rifat, Rafid (sebagai peserta sertifikasi) dan Ridho, Tito, Barkah, Agus, Andre (sebagai pendamping). Kemudian pada malam hari tanggal 05 Oktober 2015 diadakan rapat yang diikuti 12 orang ditambah 1 instruktur untuk membuat klub selam dan ketuanya. Malam itu ditetapkan bahwa telah dibuat k...
discoverydivingclub@gmail.com @discoverydivingclub @kjq52263